Keindahanmu silaukan penglihatanku
kata manismu indahkan pendengaranku
lama ku menemani hidupmu berteman dustamu
Semakin ku larut bersamamu semakin ku ingin meninggalkan dirimu
tapi hatiku membelengguku, merantai langkahku, menahanku tuk terus bersamamu
entah aku yang naif, lugu, atau kau tak memiliki hati hingga tak henti menaburkan kedustaan di hidupku
Canda, tawa, bahagia ini hanya keterpaksaan
tuk menyembunyikan ketidakadilan yang ku rasakan
air mataku pun kini tlah mengering tak dapat menetes
Sesungguhnya ku tak mampu
namun ku tak kuasa tuk pergi dari hidupmu
mungkin inilah suratan tangan sang khalik u/ku tabah menjalani meski menyakitkan
kata manismu indahkan pendengaranku
lama ku menemani hidupmu berteman dustamu
Semakin ku larut bersamamu semakin ku ingin meninggalkan dirimu
tapi hatiku membelengguku, merantai langkahku, menahanku tuk terus bersamamu
entah aku yang naif, lugu, atau kau tak memiliki hati hingga tak henti menaburkan kedustaan di hidupku
Canda, tawa, bahagia ini hanya keterpaksaan
tuk menyembunyikan ketidakadilan yang ku rasakan
air mataku pun kini tlah mengering tak dapat menetes
Sesungguhnya ku tak mampu
namun ku tak kuasa tuk pergi dari hidupmu
mungkin inilah suratan tangan sang khalik u/ku tabah menjalani meski menyakitkan